Artinya :
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami ta`at". (Mereka berdo`a):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Asbabun Nuzul
Diriwayatkan oleh
Ahmad, Muslim dan lain-lainnya dari Abu Hurairah, berkata, "Tatkala turun
ayat, 'Dan jika kamu melahirkan apa yang terdapat dalam dadamu atau
menyembunyikannya, pastilah akan dihisab oleh Allah.' (Q.S. Al-Baqarah 284)
sungguh terasa berat oleh para sahabat. Mereka datang kepada Rasulullah saw.
lalu bersimpuh di atas kedua lutut mereka, kata mereka, 'Ayat ini telah
diturunkan kepada baginda, tetapi kami tidak sanggup memikulnya', maka
Rasulullah saw. bertanya, 'Apakah kalian hendak mengatakan seperti apa yang
diucapkan oleh Ahli Kitab yang sebelum kalian, 'Kami dengar dan kami langgar?'
hendaklah kalian ucapkan, 'Kami dengar dan kami patuhi.
Ampunilah kami wahai Tuhan kami
dan kepada-Mu kami akan kembali.' Setelah orang-orang itu berusaha membacanya
hingga lidah-lidah mereka pun menjadi lunak karenanya, maka Allah pun
menurunkan di belakangnya, 'Rasul telah beriman...' (Q.S. Al-Baqarah 285)
Sesudah itu ayat tadi dinashkan
(dihapuskan) oleh Allah
dengan menurunkan, 'Allah tidak membebani seseorang kecuali menurut
kemampuannya...'" (Q.S. Al-Baqarah 286) Muslim dan lain-lain meriwayatkan
pula seperti di atas dari Ibnu Abbas.
Tafsir
} Dalam ayat ini Allah menuntun manusia agar beriman dengan meniru
Rasul yang beriman kepada kitab suci Al-Qur’an yang telah diturunkan-Nya,
beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, agar
kita termasuk golongan orang-orang yang beriman.
} Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mempunyai pengaruh yang
positif dalam jiwa, salah satu pengaruh iman dalam jiwa mereka adalah: jiwa
mereka menjadi bersih, berhati suci, dan mempunyai cita-cita sangat tinggi.
Dengan demikian, mereka mampu melahirkan berbagai keajaiban yang sangat
menakjubkan, yakni mampu menaklukan berbagai negara dan bangsa.
} Mereka semua beriman kepada Allah dan kekuasaan-Nya. Juga terhadap
kebijaksanaan Allah yang sempurna dalam menata makhluk. Mereka beriman kepada
para malaikat dan tugas mereka sebagai duta kepada para rasul-Nya untuk
menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi-Nya. Sedang mngenai zat dan jenis
mereka (para malaikat) dan pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan, adalah
tidak mendapatkan izin bagi manusia untuk mengetahuinya.
} Masing-masing mereka beriman secara keseluruhan terhadap
universalitas Al-Qur’an, dan beriman terhadap apa yang dirincikan di dalam
Al-qur’an. Mereka beriman bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada
para Rasul untuk memberi petunjuk kepada umat manusia.[2]
} Mereka mengatakan, “Rasulullah telah menyampaikan kepada kami, dan kami
mendengarkan ucapannya dengan penuh perhatian dan pengertian. Kami pun taat
tehadap apa yang disampaikannya yang berupa perintah dan larangan, dengan
ketaatan yang sungguh-sungguh.”
} Jelas hal semacam ini merupakan pendorong yang kuat terhadap jiwa
untuk beramal seperti apa yang diperintahkannya, kecuali jika secara insidentil
terjadi halangan yang menghambat kelancaran pengalamannya. Orang-orang yang
ikhlas dalam keimanan mereka,akan melakukan intropeksi terhadap diri mereka
sendiri apabila terjadi sedikit kelalaian yang disebabkan adanya halangan yang
mendadak. Mereka tidak mau melakukan hanya kesempurnaan yang memang
didambakannya.[3]
[Sumber: Tafsir
as-Sa'di, oleh syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa'di]
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar . . . komentar yang baik adalah cermin kepribadian diri..