QS.
Fathir ayat 32
Berdasarkan surat dan ayat di atas Ibnu Taimiyyah membagi
manusia kedalam tiga derajat kedudukan manusia :
1.
Golongan Dholimun
Linafsih,
ialah golongan yang selalu mendholimi dan menganiaya diri sendiri. Mereka
merupakan golongan yang durhaka kepada Allah SWT, dengan meninggalkan perintahNya
dan mengerjakan Larangan laranganNya.Maksudnya adalah orang yang mengamalkan ajaran
agama namun hawa nafsu masih menguasai dirinya.Dan golongan ini memiliki lebih
banyak amal buruk dari pada amal baiknya
2.
Golongan Mukhtasid,
ialah golongan dari kelompok manusia yang derajatnya berada pada pertengahan,
bersifat cermat dan senantiasa berhati hati dengan melaksanakan kewajiban dan
menjauhi larangan laranganNya.Maksudnya adalah orang yang memiliki amal baik
dan amal buruknya yang seimbang.
3.
Golongan Sabiqun Bil
Khairat,
ialah golongan dari manusia yang senantiasa aktif dalam melakukan kebaikan.
Golongan ini memiliki ruhiyyah yangtinggi dengan senantiasa melaksanakan yang
wajib dan mengerjakan amalan amalan yang sunat. Hidupnya istiqomah dan menjauhi
dari perkara perkara yang syubhat dan ragu ragu dalam kehidupan sehari hari.Maksud dari pernyataan diatas
adalah manusia yang terus menerus beramal baik dan amal baiknya
lebih besar dari amal buruknya
Allah swt mewariskan kitab ( Al Quran ) kepada hamba
hambanya yang terpilih untuk diamalkan dan dikerjakan apa yang diperintahkan
dan dilarang dalam kitab tersebut. Dalam kenyataanya manusia memiliki berbagai
ragam bentuk aktifitas untuk menerima dan mewarisi kitab yang telah Allah wariskan.
Ada diantara mereka menanggapi kitab Allah dengan sungguh sungguh dan
mengerjakanya dengan amal amal perbuatan baik karena mendapatkan ridho dan izin
Allah, adapula yang menerima dengan seenaknya tanpa mau mengerjakan apalagi
mentaati isi dan ajaran kitab Allah tersebut,sehingga apa yang dilakukanya
sesungguhnya seperti menganiaya diri sendiri. Karena manusia yang tidak mau
beramal baik sesuai dengan kitab Allah sesungguhnya amal perbuatan itu akan
kembali pada dirinya sendiri. Dan yang lebih banyak manusia itu ada di
pertengahan yang terkadang taat namun dilain waktu manusia itu melanggar.
Kitab Allah ( Al-Quran ) merupakan satu pedoman hidup
manusia baik untuk kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan hidup di akhirat.
Agar manusia mampu meraih kedua hal tersebut maka manusia dituntut untuk mampu
memahami, membaca, dan mengamalkan apa yang terkandung dalam kitab Allah
tersebut. Orang Islam mempunyai kewajiban untuk mampu dan dapat membaca
Al-quran dengan baik dan benar, memahami arti dan maknanya, serta mengamalkan
apa yang ada didalamnya.
Sayid Sabiq dalam kitabnya telah membagi akhlak manusia
kedalam tiga tingkatan :
1.
Nafsu Amarah, ialah
nafsu manusia yang tingkatanya paling rendah dan sangat hina karena senantiasa
mengutamakan desakan dan bisikan hawa nafsu yang merupakan godaan syaitan.
2.
Nafsu Lawwammah, ialah
nafsu yang senantiasa menjaga amal manusia untuk berbuat salih dan berhati hati
serta instropeksi terhadap kesalahan kesalahan apabila terperosok kedalam
kemungkaran.
3.
Nafsu Muthmainah,
ialah akhlak manusia yang paling tinggi derajatnya karena memiliki ruhani dan
jiwa yang tenang, suci, dalam keadaan selalu melakukan kebaikan kebaikan dan
beramal shalih.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar . . . komentar yang baik adalah cermin kepribadian diri..