Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Minggu, 08 Maret 2015

tafsir depag dan jalalain Q.S. AL- MA’IDAH 5: 48

  Q.S. AL- MA’IDAH 5: 48

48. Dan Kami telah menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab- kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya,  maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa-idah 48 
          Setelah Allah SWT menerangkan bahwa kitab Taurat telah diturunkan kepada Nabi Musa a.s. dan kitab Injil telah diturunkan pula kepada Nabi Isa a.s. dan agar kitab tersebut ditaati dan diamalkan oleh para penganutnya masing-masing, maka pada ayat ini diterangkan bahwa Allah swt. menurunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad saw. Kitab suci Al- quran yaitu kitab samawi terakhir yang membawa kebenaran, mencakup isi dan membenarkan kitab suci sebelumnya seperti kitab Taurat dan Injil. Al- quran adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga ia tidak akan mengalami perubahan dan pemalsuan. 

 Firman Allah menegaskan: 
Artinya: 

Tidak datang kepadanya (Alquran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi. Maha Terpuji.  (Q.S. Fussilat: 42) 

          Al- quran adalah kitab suci yang menjamin syariat yang murni sebelumnya dan kitab suci satu- satunya yang berlaku sejak diturunkannya sampai hari kemudian. Oleh karena itu pantaslah, bahkan wajib menghukum dan memutuskan perkara putra manusia sesuai dengan hukum yang telah diturunkan Allah yang telah terdapat di dalamnya dan bukanlah pada tempatnya menuruti keinginan dan kemauan hawa nafsu mereka yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa oleh Junjungan kita Nabi Muhammad saw. 
          Tiap-tiap umat Allah diberi syariat (peraturan-peraturan khusus) dan diwajibkan kepada mereka melaksanakannya dan juga mereka telah diberi jalan dan petunjuk yang harus melaksanakannya untuk membersihkan diri dan menyucikan batin mereka. 
          Syariat setiap umat dan jalan yang harus ditempuhnya boleh saja berubah rubah dan bermacam-macam tetapi dasar dan landasan Agama Samawi hanyalah satu. Kitab Taurat, Injil dan Al- quran, masing- masing mempunyai syariat tersendiri, di mana Allah SWT telah menentukan hukum halal dan haram, sesuai dengan kehendak- Nya untuk mengetahui siapa yang taat dan siapa yang tidak. 

 Firman Allah swt. 

Artinya:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan padanya, "Bahwasanya tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku" maka sembahlah Aku olehmu sekalian. (Q.S. Al-Anbiya': 25) 
 Firman- Nya pula



Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah dan jauhilah tagut. (Q.S. An Nahl: 36) 

         Sekiranya Allah SWT menghendaki, tentulah Dia dapat menjadikan manusia hanya mempunyai satu syariat dan satu macam jalan pula yang akan ditempuh dan diamalkan mereka sehingga dari zaman ke zaman tidak ada peningkatan dan kemajuan seperti halnya burung dan lebah, tentunya akan terlaksana dan tidak ada kesulitan sedikitpun, karena Allah swt. kuasa atas segala sesuatu tetapi yang demikian itu tidak dikehendaki oleh-Nya. 
          Allah swt. menghendaki manusia itu sebagai makhluk yang dapat mempergunakan akal dan pikirannya, dapat maju dan berkembang dari zaman ke zaman. Dari masa kanak-kanak ke masa remaja meningkat jadi dewasa dan seterusnya. 
          Demikianlah Allah swt. menghendaki dan memberikan kepada tiap-tiap umat syariat tersendiri untuk menguji sampai di mana manusia itu dapat dan mampu melaksanakan perintah Allah atau menjauhi larangan-Nya. Sebagai mana yang telah ditetapkan di dalam kitab Samawi-Nya, untuk dapat diberi Pahala atau disiksa. 
          Oleh karena itu seharusnyalah manusia berlomba-lomba berbuat kebaikan dan amal saleh, sesuai dengan syariat yang dibawa oleh Nabi penutup, Rasul terakhir Muhammad saw. Syariat yang menggantikan syariat sebelumnya. untuk kepentingan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak. 
          Pada suatu waktu nanti, mau tak mau manusia akan kembali kepada Allah swt. memenuhi panggilan-Nya, ke alam Baqa. Di sanalah nanti Allah swt. akan memberitahukan segala sesuatunya tentang hakikat yang diperselisihkan mereka. Orang-orang yang benar-benar beriman akan diberi pahala, sedang orang-orang yang ingkar dan menolak kebenaran, serta menyeleweng dari-Nya tanpa alasan dan bukti akan diazab dan dimasukkan ke dalam neraka. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Maa-idah 48 

          (Dan telah Kami turunkan kepadamu) hai Muhammad (kitab) yakni Alquran (dengan kebenaran) berkaitan dengan anzalnaa (membenarkan apa yang terdapat di hadapannya) maksudnya yang sebelumnya (di antara kitab dan menjadi saksi) atau batu ujian (terhadapnya) kitab di sini maksudnya ialah kitab-kitab terdahulu. (Sebab itu putuskanlah perkara mereka) maksudnya antara ahli kitab jika mereka mengadu kepadamu (dengan apa yang diturunkan Allah) kepadamu (dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka) dengan menyimpang (dari kebenaran yang telah datang kepadamu.

          Bagi tiap-tiap umat di antara kamu Kami beri) hai manusia (aturan dan jalan) maksudnya jalan yang nyata dan agama dan yang akan mereka tempuh. (Sekiranya dikehendaki Allah tentulah kamu dijadikan-Nya satu umat) dengan hanya satu syariat (tetapi) dibagi-bagi-Nya kamu kepada beberapa golongan (untuk mengujimu) mencoba (mengenai apa yang telah diberikan-Nya kepadamu) berupa syariat yang bermacam-macam untuk melihat siapakah di antara kamu yang taat dan siapa pula yang durhaka (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan) berpaculah mengerjakannya. (Hanya kepada Allahlah kembali kamu semua) dengan kebangkitan (maka diberitahukan-Nya kepadamu apa yang kamu perbantahkan itu) yakni mengenai soal agama dan dibalas-Nya setiap kamu menurut amal masing-masing. 

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar . . . komentar yang baik adalah cermin kepribadian diri..

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver