Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Sabtu, 06 Desember 2014

bacaan, arti, dan tafsir QS AL- 'Araf ayat 6

Artinya :

      Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami)

Tafsir
       Ini merupakan pertanyaan yang detail dan meneluruh, meliputi orang-orang yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka yang rasul-rasul tersebut. Disini seluruh kisah mereka dibeberkan dihadapan orang-orang yang tengah berkumpul, dan semua rahasia dan hal-hal sekecil-kecilnya dirinci! Allah menanyai orang-orang yang didatangi para rasul lalu mereka mengakui, dan menanyai para rasul itu lalu mereka menjawab.
       Pada ayat ke-6 ini Allah menyatakan akan bertanya kepada umat-umat yang telah didatangi para nabi untusan Allah yang menerima kitab Allah. Pada ayat lain, Allah berfirman: wayauma yunadiihim fayaquu lu maa dzaa ajabatul mursaliin. Pada hari kiamat kelak, Allah akan memanggil umat-umat dan bertanya kepada mereka, “bagaimana sambutanmu terhadap ajakan, ajaran para rasul?”
       Sebagaiman juga Allah akan bertanya kepada para rasul yang diutus kepada umat dan masyarakatnya: yauma ja ma ullahurrusula fayaquu lu: madzaa ujibtum?” pada saat hari kiamat ketika Allah mengumpulkan semua para nabi, rasul, lalu ditanya,”bagaimana sambutan umat kepadamu?”
      Ayat ke-6 ini sebagai peringatan kepada tiap mukmin kepada Al-Qur’an sebagai menyadari apakah kewajibannya terhadap ajaran rasul dan Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. 

bacaan, arti, asbabun nuzul dan tafsir QS AL- BAQARAH ayat 285

Artinya :
   Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta`at". (Mereka berdo`a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".

Asbabun Nuzul
      Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan lain-lainnya dari Abu Hurairah, berkata, "Tatkala turun ayat, 'Dan jika kamu melahirkan apa yang terdapat dalam dadamu atau menyembunyikannya, pastilah akan dihisab oleh Allah.' (Q.S. Al-Baqarah 284) sungguh terasa berat oleh para sahabat. Mereka datang kepada Rasulullah saw. lalu bersimpuh di atas kedua lutut mereka, kata mereka, 'Ayat ini telah diturunkan kepada baginda, tetapi kami tidak sanggup memikulnya', maka Rasulullah saw. bertanya, 'Apakah kalian hendak mengatakan seperti apa yang diucapkan oleh Ahli Kitab yang sebelum kalian, 'Kami dengar dan kami langgar?' hendaklah kalian ucapkan, 'Kami dengar dan kami patuhi.
       Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan kepada-Mu kami akan kembali.' Setelah orang-orang itu berusaha membacanya hingga lidah-lidah mereka pun menjadi lunak karenanya, maka Allah pun menurunkan di belakangnya, 'Rasul telah beriman...' (Q.S. Al-Baqarah 285) Sesudah itu ayat tadi dinashkan (dihapuskan) oleh Allah dengan menurunkan, 'Allah tidak membebani seseorang kecuali menurut kemampuannya...'" (Q.S. Al-Baqarah 286) Muslim dan lain-lain meriwayatkan pula seperti di atas dari Ibnu Abbas.

Tafsir
Dalam ayat ini Allah menuntun manusia agar beriman dengan meniru Rasul yang beriman kepada kitab suci Al-Qur’an yang telah diturunkan-Nya, beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, agar kita termasuk golongan orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mempunyai pengaruh yang positif dalam jiwa, salah satu pengaruh iman dalam jiwa mereka adalah: jiwa mereka menjadi bersih, berhati suci, dan mempunyai cita-cita sangat tinggi. Dengan demikian, mereka mampu melahirkan berbagai keajaiban yang sangat menakjubkan, yakni mampu menaklukan berbagai negara dan bangsa.
Mereka semua beriman kepada Allah dan kekuasaan-Nya. Juga terhadap kebijaksanaan Allah yang sempurna dalam menata makhluk. Mereka beriman kepada para malaikat dan tugas mereka sebagai duta kepada para rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi-Nya. Sedang mngenai zat dan jenis mereka (para malaikat) dan pekerjaan-pekerjaan yang mereka lakukan, adalah tidak mendapatkan izin bagi manusia untuk mengetahuinya. 
Masing-masing mereka beriman secara keseluruhan terhadap universalitas Al-Qur’an, dan beriman terhadap apa yang dirincikan di dalam Al-qur’an. Mereka beriman bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul untuk memberi petunjuk kepada umat manusia.[2]
Mereka mengatakan, “Rasulullah telah menyampaikan kepada kami, dan kami mendengarkan ucapannya dengan penuh perhatian dan pengertian. Kami pun taat tehadap apa yang disampaikannya yang berupa perintah dan larangan, dengan ketaatan yang sungguh-sungguh.”
Jelas hal semacam ini merupakan pendorong yang kuat terhadap jiwa untuk beramal seperti apa yang diperintahkannya, kecuali jika secara insidentil terjadi halangan yang menghambat kelancaran pengalamannya. Orang-orang yang ikhlas dalam keimanan mereka,akan melakukan intropeksi terhadap diri mereka sendiri apabila terjadi sedikit kelalaian yang disebabkan adanya halangan yang mendadak. Mereka tidak mau melakukan hanya kesempurnaan yang memang didambakannya.[3]

[Sumber: Tafsir as-Sa'di, oleh syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa'di] 

bacaan, arti dan tafsir QS.An- nisa' 150- 151

Artinya :
}150.  Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, "Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain)", serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir).

}151. Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.

Tafsir Al Karim
       Di antara orang mukmin dan orang kafir ada orang yang berusaha mengambil jalan tengah, yaitu orang yang beriman kepada Allah dan ingkar kepada rasul-rasul-Nya atau beriman kepada sebagian rasul dan ingkar kepada sebagian lagi. Mereka mengira bahwa hal itu dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah, padahal yang demikian hanyalah angan-angan kosong mereka. Orang yang beriman kepada Allah menghendaki untuk beriman kepada rasul-rasul-Nya, oleh karenanya barang siapa yang ingkar kepada salah satu rasul-Nya, maka sama saja ia telah ingkar kepada Allah dan mengingkari semua rasulMaksudnya beriman kepada Allah, namun tidak beriman kepada rasul-rasul-NyaYakni sebagian rasul.

Selasa, 23 September 2014

QS al- baqarah ayat 177 ( asbabun nuzul, ayat, terjemahan, kesimpulan, dan ciri iman)

Asbabun nuzul QS al- baqarah ayat 177
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Qatadah menerangkan tentang kaum Yahudi yang menganggap bahwa yang baik itu shalat menghadap ke barat, sedang kaum Nashara mengarah ke timur, sehingga turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 177).
(Diriwayatkan oleh Abdur-razzaq dari Ma'mar, yang bersumber dari Qatadah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abil 'Aliyah.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 177) sehubungan dengan pertanyaan seorang laki-laki yang ditujukan kepada Rasulullah SAW tentang "al-Bir" (kebaikan). Setelah turun ayat tersebut di atas (S. 2. 177) Rasulullah SAW memanggil kembali orang itu, dan dibacakannya ayat tersebut kepada orang tadi. Peristiwa itu terjadi sebelum diwajibkan shalat fardhu. Pada waktu itu apabila seseorang telah mengucapkan "Asyhadu alla ilaha illalah, wa asyhadu anna Muhammadan 'Abduhu wa rasuluh", kemudian meninggal di saat ia tetap iman, harapan besar ia mendapat kebaikan. Akan tetapi kaum Yahudi menganggap yang baik itu ialah apabila shalat mengarah ke barat, sedang kaum Nashara mengarah ke timur.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir yang bersumber dari Qatadah.)

Ayat dan terjemahan QS al- baqarah ayat 177
Artinya:
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

Kesimpulan Surat Al Baqarah 177 Adalah 
Kebajikan tidak terletak pada mengahadapkan wajah ke arah timur dan barat. Tetapi kebajikan adalah memiliki iman yang benar. Yakni kepercayaan yang tertuju dalam hati, di ucapkan dengan lisan dan di buktikan melalui amal perbuatan.Surat Al Baqarah ayat 177 berisi perintah dari Allah SWT agar orang-orang memiliki iman yang benar, yakni bertaqwa kepada Allah SWT. 

Ciri- ciri iman berdasarkan QS al- baqarah ayat 177
  1. Beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab (Al Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya) para nabi (dari semenjak nabi adam sampai dengan Rosul terakhir Muhammad SAW) 
  2. Memberikan harta yang di cintainya kepada kerabatnya, anak yatim orang-orang miskin, musafir, orang-orang yang meminta-minta,memerdekakan hamba sahanya.
  3. Mendirikan sholat dan menunaikan zakat.
  4. Menepati janji bila berjanji dan bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. 

QS al- isra' ayat 26- 27 ( asbabun nuzul, ayat, terjemahan, isi kandungan, dan kesimpulan)

Asbabun nuzul QS. Al- isra' ayat 26- 27:
Surah Al–Isra’ / 17 atau dikenal juga dengan nama Surah Bani Israil termasuk golongan surah Makiyah. Khusus pada ayat 26 – 27 pada surah Surah Al–Isra’ / 17 ini memiliki asbabun nuzul yang diriwayatkan oleh At Tabrani yang bersumber dari Abu Sa’id Al Khudri dan dalam riwayat lain oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa ketika turun ayat ini, Rasulullah saw. Memberikan tanah di Fadak (tanah yang diperoleh Rasullah dari pembagian ganimah atau rampasan perang ) kepada Fatimah.

artinya:
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Isi atau kandungan QS. Al- isra' ayat 26- 27 adalah :
  1. Suruhan Allah SWT kepada umat manusia (umat Islam) untuk memenuhi hak kaum kerabat,fakir miskin,dan orang-orang dalam per jalanan.
  2. Larangan Alah SWT agar kita, umat islam jangan menghambur-hamburkan harta secara boros, karna pemborosan adalah teman atau saudaranya setan
kesimpulan QS. Al- isra' ayat 26- 27
Hak merupakan suatu yang harus diterima oleh seseorang.sesuatu tersebut bisa berupa materi atau non materi.misal kaum kerabat berhak memperoleh kasih sayang, rasa hormat, dan memperoleh pertolongan baik materi maupun non materi bila di perlukan. Pemberian bantuan berupa harta benda kepada kaum kerabat,para fakirmiskin (kaum duafa) dan orang-orang dalam perjalanan, berupa sedekah atau berderma di jalannya, yang isyaallah tentu akan mendapat pahala yang berlipat ganda.

8 golongan penerima zakat

sesuai dengan QS At- Taubah ayat 60, orang- orang yang berhak menerima zakat ialah:
  1. Fakir, yaitu mereka yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya,
  2. Miskin, yaitu mereka yang mempunyai harta dan pekerjaan, namun tidak mencukupi kebutuhan primer mereka,
  3. Amil Zakat, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat,
  4. Muallaf, mereka yang baru masuk Islam,
  5. Hamba Sahaya yang diberi kesempatan oleh majikannya untuk membeli dirinya,
  6. Mereka yang terjerat hutang,
  7. Sabilillah, untuk mujahidin di jalan Allah,
  8. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan bekal dalam perjalanan di jalan Allah,

Sabtu, 06 September 2014

cara cepat menghitung trigonometri di berbagai kuadran




sin α = y/r = DEpan / MIring = DE/ MI
cos    α = x/r = SAmping/ Miring = SA/ MI
tan    α = y/x = DEpan/ SAmping = DE/ SA
{ sin, cos, tan} = {(demi)(sami)(desa)}

sedangkan untuk cosec α, sec α, dan cotan α merupakan kebalikan dari sin α, cos α, dan tan α
cosec α = 1/ sin α = MI/ DE
sec α = 1/ cos α = MI/ SA
cotan α= 1/ tan α = SA/ DE
{ cosec => sin , sec => cos , tan => cotan}

KETERANGAN
sin= sinus              ~        cosec= cosecan
cos= cosinus            ~        sec= secan
tan= tangen             ~        cot= cotangen


NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SUDUT ISTIMEWA



FUNGSI TRIGONOMETRI DI BERBAGAI KUADRAN
sin ( 90- α) = cos α
cos ( 90- α) = sin α
tan ( 90- α) = cotan α

sin ( 90+ α) = cos α
cos ( 90+ α) = - sin α
tan ( 90+ α) = - cotan α

sin ( 180- α) = sin α
cos ( 180- α) = - cos α
tan ( 180- α) = - tan α

sin ( 180+ α) = - sin α
cos ( 180+ α) = - cos α
tan ( 180+ α) = tan α

sin ( 270- α) = - cos α
cos ( 270- α) = - sin α
tan ( 270- α) = cot α

sin ( 270+ α) = - cos α
cos ( 270+ α) = sin α
tan ( 270+ α) = - cotan α

sin ( 360- α) = - sin α
cos ( 360- α) = cos α
tan ( 360- α) = - tan α

sin ( 360+ α) = sin α
cos ( 360+ α) = cos α
tan ( 360+ α) = tan α


KUADRAN


nahhhh, kalian pasti bingung buat apa siih kuadran itu?
ini jawabannya.....
kan susah kalau kalian ngehafalin semua fungsi trigonometri di berbagai radian.
si kuadran ini bantu kita buat tau caranya nentuin fungsi trigonometri yang mana yang kita gunain.
contoh soal dulu yaaaa
1. sin 135⁰= 
        kita bisa gunakan
        sin ( 180-α) = sin ( 180-45) = sin 45 = 1/2 2
        atau
        sin ( 90+α) = sin (90+ α) = cos 45 =1/2 2 

caranya
1. untuk nilai sin cos tan 90 atau 270
   berubah dari sin menjadi cos ( SIN ~ COS) , cos menjadi sin ( COS ~ SIN) , dan tan menjadi cotan ( TAN ~ COTAN)
   == contoh soal
   tan 225⁰= tan ( 270 - 45) = cotan 45 = 1

2. untuk nilai sin cos tan 180 atau 360
     nilai sin, cos, dan tan nya tetap
     == contoh soal
     cos 270⁰ = cos ( 360- 90) = cos 90 = 0

3. tentukan letak kuadran dari hasil pengurangan
   contoh
    sin 315⁰ , 
    kan letaknya 315⁰ itu di kuadran IV , sedangkan yang di kuadran IV yang nilainya "+" cuma "cos" jadi,               nanti hasilnya sin 315 = sin ( 360- 45) = - sin 45

    cos 210 
    kan letaknya 210  itu di di kuadran III, sedangkan yang di kuadran III yang nilainya "+" cuma "tan" jadi,         nanti hasilnya cos 210 = cos ( 180+30) = - cos 30


LATIHAN 
1) sin 120
2) cos 315
3) tan 330
4) sin 225
5) cos 240
6) cos 1200




LIHAT PEMBELAJARAN TENTANG TRIGONOMETRI DI POSTINGAN SELANJUTNYA YAAAAA.... BYEEEEEE :)
ASSALAMU'ALAIKUM :)


Minggu, 24 Agustus 2014

laporan makalah hubungan trigonometri dan alat cross staff



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. Hal tersebut dipraktekkan oleh guru matematika kami di SMAN 2 Sidoarjo. Dalam memahami pelajaran tentang trigonometri guru kami mempraktekkannya kepada alat yang dinamakan cross staff. Cross staff adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi suatu benda salah satunya tiang bendera. untuk pembuatan cross staff dan hasil praktek penggunaan cross staff akan dibahas pada bab selanjutnya.

1.2 Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pelajar akan pengertian cross staff dan cara penggunaannya. Selain itu, tulisan ini juga berisi contoh nyata salah satu penulis dalam penggunaan cross staff. Tulisan ini juga dibuat agar kedepannya siswa dapat menggunakan dan membuat cross staff serta memanfaatkannya dalam kehidupan sehari- hari.




1.3 Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan Cross Staff ?
2.   Ceritakan bagaimana kamu membuat Cross Staff (suka duka) !
3.   Ceritakan bagaimana kamu mengukur tiang bendera !
4.   Tuliskan hasil perhitunganmu secara asli (tanpa manipulasi) !
5.   Analisis hasil eksperimen berdasarkan asas kenormalan (secara logika) dan kemungkinan malpraktek yang terjadi !
























BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Cross Staff
            Cross Staff adalah alat mekanis yang digunakan untuk mengukur sudut antara dua benda. Dalam sejarah, Cross Staff  terkenal digunakan dalam navigasi untuk membantu pelaut menyesuaikan diri, dan itu juga digunakan oleh para astronom mempelajari langit, serta surveyor yang ingin dapat mengambil pengukuran yang akurat. Perangkat ini tampaknya telah diciptakan pertama oleh Cina dan Eropa mulai menggunakannya sekitar abad ke-14, seperti banyak perangkat, itu mungkin diciptakan secara independen di beberapa lokasi yang berbeda, yang berarti bahwa beberapa orang dan negara mungkin layak ditunjuk sebagai penciptanya.
            Cross Staff adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut da ketinggian yang terdiri dari pengukuran trigonometri dengan dilengkapi oleh sebuah cross piece pada cross staff tersebut.
2.2. Materi Trigonometri
§  sin a =
§  cos a =
§  tan a =
Perbandingan trigonometri sudut Istimewa (30º, 45º, 60º)
Nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa dapat dicari dengan menggunakan segitiga siku-siku istimewa (gambar. 1 dan gambar.2)
aº
sin
cos
tan
   gambar 1                            gambar 2
30
½
½
45
½
½
1
60
½
½
BAB III
PROSEDUR KEGIATAN
3.1. Alat yang digunakan
            =>   Bahan Cross Staff
·         kayu ukuran 1 inch x 1 inch x 36 inch
·         kayu ukuran ¼ inch x 1 inch x 4,5 inch
·         paku
=>   penggaris roll
=>   alat tulis
=>   kalkulator
=>   benda yang akan diukur ketinggiannya ( dalam makalah ini menggunakan tiang bendera)

3.2. Cara kerja percobaan
Dalam percobaan kali ini dilakukan oleh Ailin Muvidah dan Wahyu Hendro Hartono. Sudut dalamn pengukuran ditentukan 30 derajat. Jarak yang digunakan tidak dikontrol melainkan diukur kembali dengan penggaris roll.
            Cara mengukur tiang bendera :
            a.     Siapkan Cross Staff, meteran, alat tulis, dan kalkulator
            b.     Tentukan derajat yang dibentuk pada Cross Staff sebesar 30 derajat
            c.     Cari 2 orang dengan ketinggian berbeda sebagai pengukur
d.    Pengukur pertama berjalan sambil mengukur tiang bendera menggunakan Cross Staff menuju tempat dimana mata dapat melihat ujung Cross Piece dan ujung tiang bendera
            e.     Ukur tinggi pengukur dari mata hingga telapak kaki
            f.     Ukur jarak dari pengukur pertama hingga tiang bendera menggunakan meteran
            g.     Hitung tinggi tiang bendera menggunakan rumus :


Tan 30 =   Tinggi tiang bendera
                Jarak pengukur ke tiang

 
 
                       


Kemudian, hasil akhir ditambah dengan tinggi pengukur
h.     Lakukan langkah a-f pada pengukur kedua
            i.      Hitung tinggi tiang bendera menggunakan rumus perbandingan (untuk memastikan)
            j.      Catat hasil pengukuran pada buku

3.3. Suka dan duka kegiatan
        Suka:        - Bisa berinteraksi dengan teman
                         - Diberi konsumsi oleh Bu Rindu
                         - Mempelajari sesuatu yang baru
                         - Seru karena pembelajaran di luar kelas
        Duka        :           - Kepanasan di lapangan
                         - Kotor-kotoran dengan serbuk kayu
- Tidak ada karton, jadi harus membuat derajat Cross Staff pada lembaran kertas
   HVS
                         - Menghabiskan biaya

















BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

a.     Pengukur 1 (Ailin Muvidah) menggunakan rumus trigonometri
        Tinggi Ailin dari mata : 133 cm
        Jarak dari Ailin ke tiang : 961, 14 cm
       


            ó   58 =   __X __        
                    100     961, 14
            ó   X  = 557, 4612     +          tinggi Ailin dari mata
            ó   X  = 557, 4612     +          133
                    = 690 cm
                    = 6, 9 m
b.     Pengukur 2 (Wahyu Hendro Hartono) menggunakan rumus perbandingan
        Panjang Cross Staff : 92 cm
        Jarak dari Cross Staff ke tiang : 1480 cm
Jarak dari Cross Staff ke mata : 252 cm



            ó   92   =        252     
                    X        1480 + 252
            ó        92      =            252_
                        X                   1732
            ó   X  = 1732 x 92
                            252
            ó   X  = 632,32 cm
            ó   X  = 6, 32 m
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil perhitungan menggunakan Cross Staff adalah 6,9 m sedangkan perhitungan menggunakan perbandingan adalah 6,32 m. Secara logika tinggi tiang kurang lebih 6,32 m, diantara 6,32 m dan 6,9 m, dan kurang lebih 6,9 m. Atau menggunakan prinsip rata-rata yaitu 6,61 m. Tetapi, ketika praktek di lapangan pasti banyak malpraktek yang terjadi yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran, diantaranya :
a. Dataran yang tidak rata
b. Kurang tepatnya Cross Staff dengan mata
c. Kesalahan menghitung jarak dan tinggi
d. Pembulatan angka desimal tak hingga
e. Kurang tepatnya sudut
5.2. Saran dan kritik
            Saran:  -Untuk pemotongan kayu hendaknya tidak dilakukan di sekolah
                        -Hasil pengukuran hendaknya asli tanpa manipulasi
                        -Sebelum mengukur, hendaknya kita tahu ukuran sesungguhnya untuk
                          mengetahui kebenaran pengukuran
Kritik:  -Pengukuran sebaiknya dilakukan waktu pagi hari agar lebih efektif












 






 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver