Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Selasa, 15 November 2016

makalah siklus akuntansi perusahaan dagang

NAMA: AILIN MUVIDAH
MAHASISWA
MANAJEMEN BISNIS ITS 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.     Latar belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam rangka membahas tentang akuntansi perusahaan dagang. Makalah ini membahas tentang asuransi perusahaan dagang, karakteristik akuntansi perusahaan dagang, macam–macam perusahaan dagang, transaksi–transaksi dalam perusahaan dagang dll. makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang akuntansi perusahaan dagang dan macam– macam transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan di dalam suatu perusahaan diperlukan konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dan hubungan dengan pasar.
Dalam dunia usaha apapun termasuk di dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha jika tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keuangan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.
1.2.     Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang?
2. Apa perbedaan siklus akuntansi perusahaan dagang dan siklus akuntansi perusahaan lain?
3. Bagaimana proses akuntansi perusahaan dagang?
4. Bagaimana pencatatan transaksi akuntansi?
1.3.     Tujuan Penyusunan
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik perusahaan dagang
2. Menjelaskan perbedaan siklus akuntansi perusahaan dagang dan siklus akuntansi
perusahaan lain
3. Menjelaskan proses akuntansi perusahaan dagang
4. Menjelaskan pencatatan transaksi akuntansi




BAB II
PEMBAHASAN
2.1.     Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan satu dari dua perusahaan yang ada selain perusahaan jasa. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang yang diperdagangkan biasanya barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat pada barang tersebut. Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi dan bahan baku untuk produksi. Kegiatan perusahaan dagang terutama adalah pembelian dan penjualan barang yang berwujud fisik dengan spesifikasi (berat, volume atau ukuran unit fisik lainnya) yang jelas.
Pada dasarnya perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi barang. Suatu perusahaan biasanya merupakan salah satu mata rantai dari saluran distribusi antara produsen dan konsumen baik konsumen industri atau konsumen akhir. Dengan kata lain, perusahaan dagang sebenarnya adalah perantara penjualan barang dari produsen ke konsumen atau pemakai
Perusahaan dagang dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa agen, toko, penyalur tunggal, distributor, pedagang besar dan sebagainya. Sedangkan bentuk usahanya dapat berupa perseroan, CV, perusahaan perseorangan, firma atau persekutuan. Dalam perusahaan dagang, jumlah uang yang diterima dari konsumen atas penyerahan barang dalam transaksi penjualan disebut sebagai penjualan dengan nama rekening khusus, Penjualan. Jadi, penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dagang dan akan mempunyai pengaruh menambah modal perusahaan.
Karena adanya barang fisik yang dibeli dan dijual, biasanya perusahaan dagang mempunyai gudang untuk menyimpan barang dagangan. Perusahaan membeli barang di Leveransir atau pemesok (suppliers) dan menjualnya kepada pelanggan (customers). Semua biaya yang melekat pada kegiatan tersebut (termasuk barang keluar dan diserahkan kepada pelanggan) akhirnya akan menjadi biaya operasi yang merupakan elemen dalam Laporan Laba-Rugi. Susunan dan elemen yang terdapat dalam Laporan Laba-Rugi merupakan hal yang dapat digunakan untuk membedakan perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
Karakteristik dari perusahaan dagang, adalah sebagai berikut
1)      Macam –Macam Perusahaan Dagang
–    Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik
kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
–    Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang
besar kemudian menjualnya kepada konsumen.
2)      Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
– Membeli barang dagangan
– Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
– Menjual barang dagangan
3)      Pendapatan Usaha/ Operasinal
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.
4)      Beban Utama
– Harga pokok barang dagangan yang telah laku dijual
– Beban usaha/operasional terbagi yang terdiri dari Beban penjualan serta Beban
   umum dan administrasi
5)      Transaksi Perusahaan Dagang
– Pembelian
– Biaya angkut pembelian
– Retur pembelian dan pengurangan harga
– Potongan pembelian
– Penjualan
– Retur penjualan dan pengurangan harga
– Potongan penjualan
– Pengeluaran
– Penerimaan
– Syarat pembayaran
– Syarat penyerahan barang
6)      Syarat Penyerahan Barang
– FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
– FOB Destination Point
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban
Cost, Freight and Insurance
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.
7)      Syarat – Syarat Pembayaran
– n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari untuk membayar
   transaksinya
– 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat
    membayar paling lambat hari ke-10 dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
– EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
– N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan
   paling lambat tanggal 5 di bulan berikutnya
            Sementara itu ciri-ciri dari perusahaan dagang adalah sebagai berikut
1.    Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan
2.    Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya
3.    Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang
4.    Sebagai perantara antara produsen dan konsumen
5.    Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan
6.    Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi
        dibanding harga belinya


2.2.  Perbedaan Akuntansi Dagang dengan Akuntansi yang Lain
            Akutansi yang di terapkan pada perusahaan Dagang, Perusahaan Jasa dan Perusahaan Manufaktur (Produksi) sama saja, yang membedakan hanya pada produk persediaan jenis bidang usaha tersebut. Intinya pada produk itulah perusahaan itu berbeda. Jadi untuk perbedaan sistem akuntansi mereka itu akan terlihat hanya pada bagian Persediaan dan pembelian saja.
1. Perusahaan dagang
·         Persediaan barang Dagangan
·         Pembelian
·         Ada Harga Pokok Produksi (HPP)
2. Perusahaan Manufaktur (Produksi)
·         Persediaan Bahan Baku
·         Persediaan Dalam Proses Produksi
·         Persediaan Bahan Pembantu
·         Persediaan Barang Jadi
·         Pembelian
·         Ada Harga Pokok Penjualan (HPP)
·         Ada Akuntansi Biaya
3. Perusahaan Jasa
·         Tidak Memiliki Persediaan
·         Pembelian langsung di masukkan dalam Peralatan atau perlengkapan
·         Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP)
Adapun kesamaan di antara ketiga perusahaan yang disebutkan dia atas yaitu :
1.         Merupakan unit usaha yang melakukan aktifitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
2.         Tujuan utamanya mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya dari aktifitas
             ekonomi tersebut.
2.3.  Proses Akuntansi Perusahaan Dagang
Proses Akuntansi pada Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut :
A.     Dalam proses Tahap Pencatatan
1.      Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
2.      Pengumpulan Bukti Transaksi dari perusahaan dagang
3.      Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
4.      Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
5.      Posting ke Buku Besar
B.     Tahap Pengikhtisaran
1.      Membentuk Neraca Saldo
2.      Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
3.      Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
4.      Tahap Pelaporan Keuangan
5.      Menyusun Laporan Keuangan
6.      Laporan Laba Rugi
7.      Laporan Perubahan Modal
8.      Laporan Neraca
9.      Laporan Arus Kas
10.      Menyusun Ayat Jurnal Penutup
11.      Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
12.      Menyusun Ayat Jurnal Pembalik
2.4.     Pencatatan Transaksi Akuntansi
A. Jurnal Umum
            Jurnal umum adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing.
Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum
1. Pembelian barang dagang
– Pembelian tunai
Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….
– Pembelian kredit
Pembelian (D) Rp……
Utang Dagang (K) Rp…..

– Pembelian dengan sebagian dibayar
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Utang Dagang (K) Rp……
      2. Biaya Angkut Pembelian                      3. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH)
Biaya Angkut Pembelian (D) Rp…
Kas (K) Rp…
Utang Dagang (D) RP……..
Retur Pembelian dan PH (K) Rp……
      4. Potongan Pembelian
– Pembelian tunai
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Potongan Pembelian (K) Rp…….
– Pembelian kredit
Utang Dagang (D) Rp……..
Kas (K) Rp……..
Potongan Pembelian (K) Rp…….
      5. Penjualan
– Pejualan tunai
Kas (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp…..
– Penjualan kredit
Hutang Dagang (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp……..
– Penjualan Sebagian Diterima
Kas (D) Rp…….
Hutang Dagang (K) Rp…..
Penjualan (K) Rp…….



      6. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga (PH)
– Penjualan dan PH tunai
Retur Penjualan dan PH (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….
– Penjualan dan PH kredit
Retur Penjualan dan PH (D) Rp…….
Hutang Dagang (K) Rp……..

      7. Potongan Penjualan
– Potongan penjualan tunai
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….
– Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang)
Kas (D) Rp…….
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Piutang Dagang (K) Rp……

B. Jurnal Khusus
      Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang sejenis yang seringkali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
      Macam – Macam Jurnal Khusus
      1. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
      Jurnal khusus pengeluaran kas adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban.
      2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas
      Jurnal Khusus penerimaan kas adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan.
     

      3. Jurnal Khusus Penjualan
      Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.
      4. Junal Khusus Pembelian
      Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok.

C. Sistem Persediaan Barang Dagang
1. Sistem Persediaan Periodik
– Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
– Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
– Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal
      2. Sistem Persediaan Perpetual
– Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
– Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
– Digunakan untuk setiap jenis barang.
BAB III
PENUTUP
3.1.       Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan makalah dengan judul “siklus akuntansi perusahaan dagang” ini adalah  perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usaha perusahaannya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu di dalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada guna tercapainya nilai informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3.2.       Saran
Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar setiap perusahaan dagang yang ingin menjalankan usahanya hendaknya memperhatikan aspek – aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Tolong beri daftar pustaka dgn kata pengantarx

Posting Komentar

Silakan komentar . . . komentar yang baik adalah cermin kepribadian diri..

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver