Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Kamis, 26 Januari 2017

kegagalan SNMPTN= motivasi pejuang SBMPTN (pengalaman pribadi)

“Tak mengapa jika sesuatu itu susah bagimu pada awalnya. Karena ketika kamu sudah terbiasa dengan hal itu dan terus mencoba maka akan timbul kepuasan tersendiri dalam hidupmu”

Kata-kata itu merupakan kata-kata penyemangat ku setahun yang lalu sebelum menghadapi SBMPTN. Kata-kata yang terus membayang ketika rasa lelah dan bosan menghampiriku ketika aku sedang berjuang menjadi pejuang SBMPTN. Bagaimana tidak? Pengumuman hasil snmptn yang kutunggu-tunggu justru membuat dunia ku hancur dalam hitungan detik. Harapan untuk masuk kampus impian dan membuat bangga kedua orang tuaku sirna seketika ketika kulihat hasil SNMPTN yang menyatakan bahwa aku tidak lolos dalam seleksi tanpa jalur tes itu. Bertumpuk- tumpuk sertifikat yang ku jadikan tumpuan agar memperbesar peluangku dapat lolos menjadi pengguna alamamater kampus tersebut tak ada gunanya lagi. Ranking sekolah yang menunjukkan aku dalam posisi sangat aman agar dapat lolos menjalani kehidupan mahasiswa di kampus tersebut hanyalah sebuah data manis belaka. Kabar burung mengenai nilai yang harus terus naik-pun telah ku miliki. Namun, Tuhan dan kampus yang kutuju berkata lain.

Kesalahanku adalah menganggap bahwa pesaingku hanyalah berasal dari sekolahku. Kesalahanku yang lain adalah menganggap seluruh pesaing ku dalam SNMPTN sama dan bahkan lebih rendah dariku. Nilai dan sertifikat juara yang bertumpuk tidak ada artinya dibanding mereka yang ada di luar sana. Karena kebenaran yang ada di luar sana hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Perlahan ku coba untuk merubah rasa sakit hati ku menjadi semangat yang membara untuk membalas kekalahanku dalam pertarungan SNMPTN. Tanpa les melalui LBB-LBB aku berusaha mewujudkan impianku yaitu mempersembahkan almamater impian untuk kedua orang tuaku.

Aku sama seperti beberapa dari kalian yang pada awalnya bingung harus memulai darimana untuk belajar. Aku tidak tau apakah aku harus membaca ulang dari awal materi yang telah ku dapat dari SMA atau hanya perlu dibaca sekilas. Karena setelah ku lihat beberapa soal SBMPTN tahun lalu hampir semua soal memerlukan adanya dasar pemahaman. Akhirnya ku putuskan untuk membuka buku catatanku (fyi buku catatan itu lebih mudah dipahami daripada rumus cepat dan buku paket). Ku coba membuka buku catatan pelajaran yang paling aku sukai, matematika. Lalu ku putuskan untuk memahami tiap tulisan yang kucoretkan di sana. Bosan mempelajarinya ku coba membuka catatanku yang lain, kimia -Jujur saja terdapat perbedaan yang sangat signifikan ketika aku harus belajar kimia dan matematika-. Dua pelajaran yang ku sebutkan di awal untuk ku pelajari adalah dua pelajaran yang paling aku sukai. Selebihnya untuk materi SBMPTN yang lain perasaan suka ku tak sebesar perasaan suka pada pelajaran matematika dan kimia.

Layaknya perasaan cinta yang menggebu-gebu ada saatnya timbul kebosanan dari dalam diri. Setelah beberapa hari bahkan minggu terlepas dari keadaan memegang HP, ku biarkan diriku untuk tenggelam sejenak membaca history chat dari teman-temanku dan kata-kata galau dari OA-OA yang ada di timeline ku. Hari berlalu tak ku sadari bahwa diriku kini telah berada dalam posisi tenggelam yang sangat dalam akibat membuang waktu ku untuk mempersiapkan diriku menjadi pejuang SBMPTN. Namun, diriku tersadar ketika terdapat satu kata yang tidak sengaja ku baca “Tak mengapa jika sesuatu itu susah bagimu pada awalnya. Karena ketika kamu sudah terbiasa dengan hal itu dan terus mencoba maka akan timbul kepuasan tersendiri dalam hidupmu”. Tekad dan jiwa ku berkata, aku ingin menjadi orang itu, aku ingin mengalami momentum itu, momentum di saat ada kepuasan tersendiri ketika aku telah berhasil merasakan rasa santai dan nyaman ketika belajar. Sekejap bayangan untuk mempersembahkan almamater impian untuk orang tuaku muncul kembali. Kenangan yang tidak ku sadari juga ikut tenggelam akibat kesalahanku yang tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya kini kembali menjadi pemacu diriku untuk membuka kembali materi-materi dan latihan-latihan soal yang telah ku download dari internet dan try out dari teman-temanku yang mengikuti LBB.

Akibat kata-kata itu dan kuasa Tuhanku aku berhasil menggali kembali rasa penasaranku pada materi-materi pelajaran. Aku berhasil muncul ke permukaan setelah ku tenggelam terlalu dalam. Rasa bangkitku ini ku wujudkan berat hati dengan menghapus semua akun social media yang ku miliki.  Karena menurutku satu-satunya penghambat diriku untuk fokus belajar adalah hal ini. Berat memang awalnya, namun kata-kata motivasi yang ku temukan telah membulatkan tekadku untuk menghapus akun socmed ku. (fyi kalau mau fokus belajar, hilangkan semua penghambat dirimu untuk memulai belajar). Bersambung…….

-Ailin Muvidah-
mahasiswa
Manajemen Bisnis ITS 2016

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar . . . komentar yang baik adalah cermin kepribadian diri..

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver